Bauran Energi Primer Diharapkan Optimal
Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu Foto : Husen/mr
Target bauran energi diharapkan optimal sampai tahun 2025. Setidaknya ada empat komposisi bauran energi yang sedang diusahakan, yaitu batu bara, energi baru terbarukan (EBT), gas, dan BBM. Target capaian energi ini sesuai amanat Pasal 9 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional.
Demikian disampaikan Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu saat memimpin pertemuan Tim Kunspek Komisi VII DPR RI dengan otoritas Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), PT. PLN di Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Senin (22/7/2019). Persentase bauran energi itu meliputi batu bara 54,6 persen, EBT 23,0 persen, gas 22,0 persen, dan BBM 0,4 persen. Target bauran energi itu merupakan bagian dari rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL).
Dan untuk melihat peningkatan bauran energi ini, Komisi VII DPR RI berkepentingan melihat secara langsung PLTU di Pangkalan Susu, Langkat, yang mengeksplorasi energi uap sebagai bagian dari EBT. "Saat ini PT. PLN sedang menyelesaikan pembangunan PLTU Pangkalan Susu uni 3 dan 4 yang berkapasitas 2 x 200 megawatt. Kondisi listrik yang defesit bertahun-tahun di Sumatera bagian utara menjadi dasar pembangunan pembangkit tersebut dengan penandatanganan kontrak pembangunan 2013 lalu," ungkap Gus Irawan.
Bahkan, lanjut politisi Partai Gerindra ini, targetnya 23 persen Sumut mampu menyumbang energi listrik nasional. Sebelumnya, Sumut selalu mengalami defisit listrik yang mengakibatkan adanya pemadaman listrik bergilir. Dengan eksistensi PLTU di Pangkalan Susu ini diharapkan mampu membantu elektrifikasi di Sumatera. Saat ini PLTU Pangkalan Susu menempati 105 hektar dan sudah menggunakan energi gas untuk operasionalnya. (mh/sf)